Ditemani hujan, dan telah entah beberapa bulan gak nulis cinta-cintaan lagi. Di saat mencoba nulis lagi, malah jadi tulisan bodoh seperti ini.

----------------

Kalo ada yg lagi jatuh cinta, mungkin aja hal-hal yg awalnya sudah di rencanakan akan terlepas sia-sia oleh api cinta itu sendiri. Duarrr. Terkadang janji-janji emang manis sih, terkadang juga janji-janji itu terasa pahit setelah beberapa bulan kemudian terlewatkan. Tanpa kepastian, hanyut oleh hilangnya perasaan, di telan kebosanan. Maaf, kisah siapa nih? ehe

Janji manusia itu seperti janji batu, yg diam-diam memeluk sunyinya waktu.

Gue punya temen cewek, sebut saja Dewi (Nama di samarkan, suaranya juga di samarkan). Dia itu gak tahan banget kalo gak punya cowok, pas putus terus nangis-nangis, udah gitu gak mau ngejomblo terlalu lama. Pengen aja nanya kayak gini; "Kenapa sih, setiap baru putus hubungan, mendadak ingin buru-buru dapet pasangan?". Mungkin enggak semua orang kayak gini sih, terkadang ada beberapa orang yg memang tidak begitu saja larut dengan kesepiannya. Terkadang orang lebih banyak menyimpan kesedihan karna ditinggalkan kekasihnya. Beberapa orang menilai kalau trauma karna putus hubungan itu bakalan membuat dia gak percaya lagi sama yg namanya cinta.

Gue gak tahu kisah ini akan sama dengan kisah cinta siapa atau seperti film apa mungkin. Lord of the rings? yg memang menonton film saja gue jarang. Melainkan lebih ke dalam kisah-kisah yg pernah gue lihat,  Setiap orang yg pengen buru-buru jatuh cinta lagi ini mungkin punya pemikiran sendiri.

Banyak yg bilang, umur adalah salah satu kendala bagi seseorang yg pengen buru-buru dapet pasangan lagi. Takut di sudutkan oleh orang tua biar gak di gosipin tetangga. Takut pas datang ke kondangan terus di tanya "Kapan nyusul? mau punya anak berapa lusin?". Dan beberapa pertanyaan yg memang bersangkutan dengan umur atau tidak hadirnya orang lain di samping kita.

Tapi, bukanya jatuh cinta itu dimana hati kita harus ditempatkan pada hati orang lain secara yakin? Hati seseorang yg menyimpan perasaan kita secara sungguh-sungguh? pertanyaan bagus! elah. Bahkan, hampir sepersekian persen orang yg jatuh cinta karna terburu-buru selalu kandas ditengah jalan.

Menurut gue sih gak harus gitu juga, Cinta itu bukannya kita yg ngerasain? terus kenapa harus sibuk dengerin orang lain? Orang yg menyudutkan kita untuk buru-buru dapet pasangan, Kenapa? Apa dia yg mengatur kisah cinta kita? BUKAN!!

Dalam hal lain, gue  suka gedek sama orang yg baru aja putus terus seolah-olah ingin seluruh dunia tahu kalau dia lagi patah hati. Seolah-olah harus ada orang yg memperhatikannya. Tidak lain dan tidak mungkin orang semacam ini memang membutuhkan sekali seseorang di sisinya. Atau mungkin lebih tepatnya dia gak biasa sendiri.

Yg gue takutkan adalah, jika ada seseorang yg berusaha mendengar setiap keluh kesahnya itu tiba-tiba dijadikan bahan pelarian. yg dimana maksud hati dia ingin mengobati rasa sakit itu dengan perhatian, kasih sayang dan cinta, tapi ujung-ujungnya hanya menerima ampas dari kisah-kisah sakit orang yg patah hati tersebut. Sampai dia sembuh, sampai dia move on dan sampai dia melarikan diri dari patah hatinya.

Mungkin aja ada orang yg membaca tulisan ini lalu berpikir, "Dasar bodoh! yg nulis gak pernah jatuh cinta, gak pernah ngerasain kesepian, gila!!". Tidak kawan, hampir setiap orang pernah merasakan kesepian, hampir setiap orang ingin yg namanya diberi kasih sayang. Tapi menurut gue cinta yg terburu-buru itu tidak baik. :)

Mungkin gue salah menilai.

Dari kata terburu-buru, lalu jatuh cinta. Terkadang itu manisnya di awal aja, bergelantung pada dasar-dasar pertemuan. Melihat pada apa yg pertama kali mereka lihat. saling menyempurnakan diri agar gebetan kita melihat kalau, "Wah, kamu cantik hari ini." Atau, "kamu keren dan tampan sekali, putih lagi.. pake bubuk pembersih apa?"

(Jika tidak sependapat, Kamu boleh memaki tulisan ini, tidak ada yg melarang.)

Untuk kamu yg baru putus, terus pengen jatuh cinta buru-buru, perhatikan baik-baik. Semua orang memang menginginkan kisah yg romantis. Di kasih bunga, di bacakan puisi, di nyanyikan lagu, di ajak jalan-jalan ke eropa atau di ajak naik odong-odong. Tapi inget satu hal, Jatuh cintalah dengan sederhana, karna bukan tidak mungkin hal-hal romantis itu akan hilang begitu saja. Jika kita mencintai kesederhanaan, percayalah... kesederhanaan itu adalah cinta sesungguhnya.

Tidah harus langsung pacaran, meski tau masing-masing punya perasaan yg sama, sebut saja itu baru cinta pandangan pertama. Bukan tidak mungkin kalau pandangan kedua bukan pada kamu, yg buru-buru jatuh cinta. ehehe

Jaga baik-baik perasaan kamu, jika kamu orang yg mudah percaya kata-kata, maka percayalah seadanya. Jangan sampai hubungan yg sia-sia terulang kembali begitu saja.

Sekali lagi, jika tidak sependapat, maki saja tulisan ini. Memang tidak penting.

Bukan karna tidak suka, hanya berusaha menyampaikan kata-kata yg tidak bisa disuarakan saja. Bagi sebagian orang, menulis itu berdasarkan apa yg dia suka. tapi terkadang juga menulis adalah bagian karna ada yg resah di dada. Tetaplah untuk berusaha jatuh cinta, dan jangan sampai sia-sia :))

-----------

Dari sudut kamar kos Eka

Dan, tulisan yg sia-sia.