Sebagai orang yg selalu berbelit dengan kerjaan, gue memang butuh yg namanya liburan, minimal sebulan sekali itu penting. kalo setaun sekali itu sih namanya nunggu dajjal bangkit.

YAELAH KAK!

Berburuk sangka pada pekerjaan adalah hal yg sia-sia, menyalahkannya, ngedumel, sampe minta resign. Hal-hal tadi adalah udah biasa kita denger, kita rasakan dan  kita SEBARKAAAN! biar ramai.

Selain waktu yg kadang gak memungkinkan untuk berbagi waktu dengan keluarga, pacar atau sekedar berlibur bersama teman, terkadang menyempatkan waktu untuk diri sendiri saja kadang begitu sulit. Sampai-sampai kertas diatas meja begitu numpuk, omelan atasan sudah mengamuk, yg pasti gak mau-lah sampe kerja malem sampe di gigit nyamuk. ehe



Akhir pekan kemarin, gue diajak salah satu grup rahasia yg di dalamnya ada temen satu kerjaan gue. Setelah gue masuk ke grup tersebut, yg awalnya gue kira itu grup Katakan Putus trans tipi, tapi setelah di telisik lebih dalam, ternyata bukan. Halah.

Dimana yg kebetulan itu adalah acara undangan ke gue untuk ikut tour atau nge-trip atau sebagainya. Setelah deal dengan tanggalnya, tinggal persiapan packing dan segala kebutuhan yg mungkin tidak terlalu penting untuk dibawa. kayak panci, kompor gas, minyak tanah atau kayu bakar. Ini bukan mau bakar rumah orang kok.

Nah, setelah ngomong sama-sini gak jelas, mending gue kelarin aja curhat pembukanya. Kali ini gue bakal ceritain pengalaman ngetrip gue yg dimana tujuannya itu adalah dua kota yg berdekatan, Bogor dan Cianjur.


Perjalannya agak random sih, Kita berangkat dari Bekasi tepat pada 01:00 (entahlah lebih atau kurangnya). setelah cukup tidur diwaktu sebelumnya, sebelum berangkat kita gak lupa untuk memanjatkan Do'a pada Sang pencipta malam dan sebagainya.


Perjalanan malam adalah waktu yg menegangkan, bukan tidak mungkin hal-hal yg tidak di inginkan terjadi pada kami, tapi dengan tekad bulat dan percaya pada Sang kuasa, gue yakin perjalanan kami akan baik-baik saja.

Kami 13 manusia, dengan status jomblo diantaranya.

turun dari Gunung gede pangrango, cianjur (foto bersama Superman)

Perjalanan dari bekasi cukup memakan waktu sekitar dua jam untuk sampai di gunung gede pangrango, Cianjur. ini gak nyampe puncak gunungnya, tapi cukup sampai parkiran orang berlibur. Disana kami istirahat di warung yg menyediakan tempatnya, atau orang sana menyebutnya sebagai Barak.

BUKAN BERAK!!

Dijalan bogor atau tepatnya Puncak pas, ada kejadian yg mungkin saja lain waktu bisa terjadi dengan kami, amit-amit. ada kecelakan kendaraan motor dan entah dengan apa, tapi kecelakaan itu menelan korban sampai meninggal dunia. Inalillahi.

Kejadian kayak gitu yg bikin merinding sih, jadi ngeri kalo bawa kendaraan malem-malem, inget gaes, udah ngantuk, jangan ngebut-ngebut. Apalagi sampe masak mie instan ditengah perjalanan, itu sangat berbahaya. Nenek bilang juga berbahaya.

Menikmati kesejukan
Setelah pagi kembali dan sempat melupakan udara bekasi, rasa-rasanya hidung ini sungguh mencium  bau surgawi, ah segar sekali sodara-sodara. hmmmmm... haaaah.. hmmmm.. sedot dari idung, hmmmm.. terus aja gitu.

Sampe pacar digebet orang lain.
Menikmati puncak, Bogor

Setelah menikmati indahnya pagi dengan kesejukan pegunungan dan monyet-monyet yg bergelantungan di tempat parkiran. akhirnya rombongan gue melanjutkan perjalanan selanjutnya dengan harapan kembali menemukan  titik terang atas kesesatan liburan kala  pekan itu.

Danau Jangari dan ikan tenggelamnya
Danau jangari, atau orang sekitarnya lebih sering menyebut sebagai Waduk jangari ini, konon yg gue tau dari mbah gugel sih ini salah satu tempat penangkaran ikan terbesar diwilayah ini, biasanya ikan yg paling banyak dipelihara itu ikan mas. Emang cocok sih dengan airnya yg tawar juga. O ya, moment liburan ini juga gue dokumentasikan ke youtube, bisa dilihat di widget kanan blog gue, atau kalo gak bisa diputer klik link ini aja, https://www.youtube.com/watch?v=pOTnuoWXXjk

Selain banyaknya tempat pemeliharaan ikan air tawar, disini juga cocok banget buat destinasi wisata. fasilitas yg didukung juga udah cukup. Ditengah-tengah danau yg luasnya hampir mencangkup 3 kecamatan ini sudah ada Mushola, tempat menginap atau sekedar duduk-duduk manja.
Contoh muka-muka planet namec

Dengan menyewa perahu yg memang banyak di tepian danau, gue bareng temen-temen melakukan perjalanan air yg kurang lebih enggak tau berapa menit, saking serunya diperjalanan. 

Sesampainya ditujuan yaitu gubuk ditengah danau, gue memesan ikan bakar komplit dengan nasi dan sambalnya. Ada satu kendala sih yg gue pikir kurang nyaman. Karena gue sampai di tempat tepat siang bolong, digubuk atau tempat semacamnya yg menggunakan asbes ini terasa panas sekali, gak kuat, mirip di sauna. lebih-lebih bukannya istirahat menunggu ikan bakar mateng, malah kepanasan kayak kita yg lagi dibakar. Mirip di Bekasi. ehe.

Neraka katanya lebih dari ini. hmm..
Dibalap perahu lain bung!

Sebagai orang Cianjur juga, ini baru pertama kali gue ke danau jangari ini. Entah setan apa yg udah merasuki gue sampai-sampai kota sendiri aja jarang ter-eksplore. Beruntung sih gue masih ada waktu  untuk jalan-jalan seperti ini.

Satu hal lagi yg harus diperhatikan, walaupun panasnya udara siang hari menyengat tubuh, jangan sesekali deh ada niatan untuk berenang. Katanya sih sudah ada beberapa korban tenggelam disini, Emang sih airnya tenang. inget pepatah ini;

"air beriak tanda tak dalam. Air tenang tanda kamu bakalan putus hubungan"

Gimana?

 Rute perjalanan ke Danau Jangari
 Rute yg gue lewati dari bekasi adalah melalui jalur Cileungsi yg kebetulan karna menuju bogor. Atau kalau ingin langsung ke lokasi bisa melalui Cileungis-jonggol dan tidak jauh ada penunjuk arah ke Danau Jangari.

Rute lainnya:
Waduk jangari di Cianjur dapat dicapai melalui jakarta melalui jalur Tol Purbaleunyi. Selepas pintu tol padalarang mengambil arah ke cianjur. Lalu menuju kota ciranjang. Di teruskan ke Waduk jangari. setiba di waduk, perjalanan dilanjutkan menggunakan perahu (wikipedia)

Setelah seharian Eksplore bogor dan cianjur, gue dan temen-temen memutuskan kembali pulang ke Namec  dengan kelelahan.

ditengah perjalanan sekitar bogor, hal yg tidak untuk dilewatkan adalah menikmati es kelapa muda bersama yg muda-muda. Dengan semangat 45 kata "kelapa muda" langsung membuat tenaga gue kembali seperti semula. Seger abis!

Pinggir jalan adalah tempat yg tepat, dengan membuat sibuk sekaligus rejeki bagi penjual, kami memesan masing-masing dua gelas, rakus emang.

Hal terbodoh yg gak gue pikir panjang lebar lagi adalah mempercayai pemegang budget atau pemegang uang patungan. Pas udah dua gelas abis, si kampret bilang,

"Oke berapa bu? yg 13 gelas dulu aja!" Bos Heri
"65 ribu rupiah a!" dengan logat khas sunda di jawab penjualnya.
"ini 65 rebu... dan yg 13 gelas lagi bentar ya teh.."

Mulai dengan penuh kecurigaan kami para muka kekenyangan menatap matanya.. dan mulai keluar kata kotor dari dalam mulutnya;

"Ok temen-temen, sekarang keluarakan sisa uang yg ada dikantong kalian, BUDGETNYA ABISSS!"

"Si anyiiiii*g!!... kampreeeet" kata-kata bijak itu keluar begitu saja dari mulut kami.

Dengan tangan sedikit terpaksa namun dengan penuh tawa uang masing-masing dikeluarakan, halah!.

So, terimakasih untuk liburan kali ini, gue kenyang. Kalo ada niatan untuk liburan ke jangari, mending patungan aja, minimal Rp 100.000 per-orang. dijamin gak nyesel deh. Atau kalo ada referensi tempat wisata yg asik, boleh kasih tau gue? Sok atuh di komentarin ajah.