Setiap kali dalam perjalanan pulang dan mengendarai motor, entah kenapa pikiran gue selalu tidak fokus kalau ada hal yg belum terselesaikan, seperti masalah kerjaan atau pertanyaan-pertanyaan yg belum sempat terjawab. Setelah dipikir-pikir lagi, beberapa tulisan di blog ini juga 50%-nya adalah hasil dari pemikiran saat mengendarai motor. Bisa gitu ya?
Gue sendiri sebenarnya sangat menghawatirkan hal-hal seperti ini, jalanan-jalanan di Bekasi atau jalan lainnya yg sering gue lewati itu banyak banget mobil-mobil besar, moge, taksi online, penjual tahu gejrot atau semacamnya yg bisa aja kalau gue lagi gak fokus, kemudian kena srempet dari belakang, atau gue malah masuk jalur cepat yg dikhususkan untuk roda empat akibat ketidak-fokusan itu sendiri. Pas masuk, kena tilang, "dua juta rupiah, mas!" Mantap! langsung jatuh miskin.
Seperti beberapa waktu yg lalu, saat gue ketemu temen-temen di salah satu restoran siap saji di sekitar Jakarta. Saat berbincang-bincang dengan temen-temen, pasti bakalan ada aja yg menceritakan banyak hal, tentang kerjaan, kuliah, ngomongin jualan produk terbarunya atau mungkin sekalian ngomongin kisah asmara yg lagi pahit-pahitnya. Ya! namanya juga sama temen, pasti bakalan banyak banget topik hangat yg 'wajib' diomongin, mungkin sampai ada yg nangis gara-gara habis curhat kalau dia di-PHP-in cowok gebetannya setelah beberapa tahun jalan bareng, gak ditembak-tembak, kasihan. Atau mungkin juga sampai diusir gara-gara kelamaan nongkorong tapi beli makanannya sekali doang.
Sampai pada akhirnya basa-basi itu datang kepada gue, dengan beberapa pertanyaan dari temen-temen yg saat itu belum bisa gue jawab. Pertanyaan-pertanyaan yg cerita dasarnya mereka sudah tau, tapi tetap saja masih menimbulkan pertanyaan-pertanyaan tambahan soal kelanjutan cerita kampret yg pernah gue alami.
"Sekarang kamu gimana?"
"Kamu sekarang sama siapa?"
Yg tentu saja gue jawab "Masih sendiri" dibumbui dengan senyuman manis dari mulut yg sudah kesal akan pertanyaan-pertanyaan tambahan lainnya. Dan saat masih banyak pertanyaan lain yg belum bisa atau gak mau gue jawab, saat itu gue cuma bilang, "INI BISA DIHIPNOTIS AJA GAK NIH!!?" Atau kalo bisa tadinya mau pura-pura kesurupan sambil jambakin rambut satu-satu, "AARRGH.. ARRGHH AING MACAN.. MACAN CISEWUU!!"
..."itu harimau, kak :)"
Tapi, saat itu gue masih menimbang-nimbang antara harus gue jawab atau tidak, karna yg gue tau, mereka hanya penasaran akan cerita-cerita gue itu, dan kemudian mungkin akan ditertawakan kemudian hari, meski diantara temen-temen lainya ada yg peduli mungkin. Ya namanya juga kisah-kisah receh seperti yg ada di FTV, gue yakin pasti hampir setiap orang yg udah gede pernah mengalami yg namanya patah hati. Meski tingkat patah hatinya baru sampai level 'gebetannya ditikung'.
Setelah selesai ngobrolin banyak hal yg sebenarnya malah bikin risih orang lain di meja sebelah, kamipun pulang ke tujuan masing-masing, dan gue pulang mengendarai motor sendirian dari Jakarta menuju Bekasi, jaraknya yg lumayan jauh, sekitar satu-jam-kurang dengan kecepatan yg lumayan... macet.
Dengan memakai helm yg kacanya sudah dilepas gara-gara sering naik-turun gak jelas, gue mulai memikirkan obrolan-obrolan saat di restoran siap saji sebelumnya. Pikiran itu muncul begitu saja mengalahkan suara klakson mobil dan motor di saat lampu merah, seolah-olah sedang ada yg berbisik keras di dekat telinga kanan dan kiri. Seperti ada banyak sekali pertanyaan yg masuk ke dalam kepala, yg padahal inti dari pertanyaan mereka hanyalah ada satu, tapi dibuat menjadi ribuan pertanyaan, mulai dari satu orang dan merembet ke orang lain yg masih penasaran akan kelanjutan kisahnya.
Saat dalam perjalanan pulang sambil mengendarai motor itu, gue masih membayangkan wajah-wajah mereka yg sempat berebut saling bertanya, seperti sedang menanyai pelaku penipuan travel umroh, ada yg sudah lebih dulu tau, ada yg baru setengah tau, dan bahkan ada yg sama sekali belum tau dan memaksa gue untuk menceritakannya dari awal. Dan pada saat itu, gue hanya menjawab seadanya, masih lengkap dengan senyuman seperti biasanya. Seperti ini,
:)
Sebuah senyuman yg jika digambarkan akan menjadi senyuman yg komplit dengan cengengesan.
Tapi jujur, gue bukan orang yg mudah cerita kepada setiap orang, apalagi curhat langsung kepada sekumpulan orang banyak, sumpah! gue gak biasa. Ya, walapun pernah curhat di grup Whatsapp dan malah menimbulkan keributan masal, itu juga cukup gue sesali, tapi 50% gue bersyukur gak memendam apa yg sedang gue rasakan sendirian. Karena pada dasarnya, memendam perasaan itu gak baik, dan curhat itu sangatkah penting bagi kelangsungan hidup bermasyarakat, eaa~. Eehehe (tampol pake botol kecap).
Gue pikir, apa yg terjadi kepada setiap orang, itu adalah hak mereka antara mau menjawab atau tidak, sama halnya dengan gue sendiri, cukup dengan memberi tau seadanya tanpa panjang lebar, tanpa menceritakan dengan lengkap apa yg telah terjadi, itu sudah cukup. Biarkan saja mereka-mereka yg sedikit tau itu berpendapat sesuai isi kepalanya masing-masing, dan biarkan sebagian cerita yg pernah gue alami itu gue simpan untuk diri sendiri, disimpan rapat-rapat sebagai arsip kenangan. Lagian kalo dihapus juga kayaknya gak mungkin.
**
O ya! kalian pernah gak, punya orang yg kalian sayang meninggal? terus setiap ada temen yg ketemu nanyain mulu atau memberi ucapan belasungkawa. Gimana perasaanya? Iya kira-kira seperti itu contoh kecilnya, bagaimana kita akan merelakan orang lain, saat masih ada yg mengingatkan kita tentangnya. Itu memang wajar-wajar aja sih, artinya masih ada orang yg peduli tentang kita, dan tinggal bagaimana kita menyikapinya.
Eh bentar, itu hanya gambaran aja tentang bagaimana perasaan seseorang saat kehilangan, kalo yg gue alami itu beda lagi, lagian orangnya masih ada kok, dan kami masih baik-baik aja, masih berkomunikasi meski tidak sesering dulu lagi. Terkadang juga masih menertawakan ketika gue sedang mencoba untuk melucu, meski gue akui sebenarnya yg gue omongin gak ada lucunya sama sekali. Seperti, "Eh itu gelas yah?" sambil menunjuk ke tong sampah.
**
Jadi, apa cuma gue aja yg sering mendapat pikiran-pikiran tidak wajar saat berkendara? Kalian gimana? Atau kalau boleh tau, ide menulis biasanya didapat saat lagi ngapain? Coba kasih tau di kolom komentar.
*
A&W Harapan Indah, Bekasi
28 Agustus 2017
Sudah menghabiskan dua porsi kentang goreng.
Gue sendiri sebenarnya sangat menghawatirkan hal-hal seperti ini, jalanan-jalanan di Bekasi atau jalan lainnya yg sering gue lewati itu banyak banget mobil-mobil besar, moge, taksi online, penjual tahu gejrot atau semacamnya yg bisa aja kalau gue lagi gak fokus, kemudian kena srempet dari belakang, atau gue malah masuk jalur cepat yg dikhususkan untuk roda empat akibat ketidak-fokusan itu sendiri. Pas masuk, kena tilang, "dua juta rupiah, mas!" Mantap! langsung jatuh miskin.
Seperti beberapa waktu yg lalu, saat gue ketemu temen-temen di salah satu restoran siap saji di sekitar Jakarta. Saat berbincang-bincang dengan temen-temen, pasti bakalan ada aja yg menceritakan banyak hal, tentang kerjaan, kuliah, ngomongin jualan produk terbarunya atau mungkin sekalian ngomongin kisah asmara yg lagi pahit-pahitnya. Ya! namanya juga sama temen, pasti bakalan banyak banget topik hangat yg 'wajib' diomongin, mungkin sampai ada yg nangis gara-gara habis curhat kalau dia di-PHP-in cowok gebetannya setelah beberapa tahun jalan bareng, gak ditembak-tembak, kasihan. Atau mungkin juga sampai diusir gara-gara kelamaan nongkorong tapi beli makanannya sekali doang.
Sampai pada akhirnya basa-basi itu datang kepada gue, dengan beberapa pertanyaan dari temen-temen yg saat itu belum bisa gue jawab. Pertanyaan-pertanyaan yg cerita dasarnya mereka sudah tau, tapi tetap saja masih menimbulkan pertanyaan-pertanyaan tambahan soal kelanjutan cerita kampret yg pernah gue alami.
"Sekarang kamu gimana?"
"Kamu sekarang sama siapa?"
Yg tentu saja gue jawab "Masih sendiri" dibumbui dengan senyuman manis dari mulut yg sudah kesal akan pertanyaan-pertanyaan tambahan lainnya. Dan saat masih banyak pertanyaan lain yg belum bisa atau gak mau gue jawab, saat itu gue cuma bilang, "INI BISA DIHIPNOTIS AJA GAK NIH!!?" Atau kalo bisa tadinya mau pura-pura kesurupan sambil jambakin rambut satu-satu, "AARRGH.. ARRGHH AING MACAN.. MACAN CISEWUU!!"
..."itu harimau, kak :)"
Tapi, saat itu gue masih menimbang-nimbang antara harus gue jawab atau tidak, karna yg gue tau, mereka hanya penasaran akan cerita-cerita gue itu, dan kemudian mungkin akan ditertawakan kemudian hari, meski diantara temen-temen lainya ada yg peduli mungkin. Ya namanya juga kisah-kisah receh seperti yg ada di FTV, gue yakin pasti hampir setiap orang yg udah gede pernah mengalami yg namanya patah hati. Meski tingkat patah hatinya baru sampai level 'gebetannya ditikung'.
Setelah selesai ngobrolin banyak hal yg sebenarnya malah bikin risih orang lain di meja sebelah, kamipun pulang ke tujuan masing-masing, dan gue pulang mengendarai motor sendirian dari Jakarta menuju Bekasi, jaraknya yg lumayan jauh, sekitar satu-jam-kurang dengan kecepatan yg lumayan... macet.
Dengan memakai helm yg kacanya sudah dilepas gara-gara sering naik-turun gak jelas, gue mulai memikirkan obrolan-obrolan saat di restoran siap saji sebelumnya. Pikiran itu muncul begitu saja mengalahkan suara klakson mobil dan motor di saat lampu merah, seolah-olah sedang ada yg berbisik keras di dekat telinga kanan dan kiri. Seperti ada banyak sekali pertanyaan yg masuk ke dalam kepala, yg padahal inti dari pertanyaan mereka hanyalah ada satu, tapi dibuat menjadi ribuan pertanyaan, mulai dari satu orang dan merembet ke orang lain yg masih penasaran akan kelanjutan kisahnya.
Saat dalam perjalanan pulang sambil mengendarai motor itu, gue masih membayangkan wajah-wajah mereka yg sempat berebut saling bertanya, seperti sedang menanyai pelaku penipuan travel umroh, ada yg sudah lebih dulu tau, ada yg baru setengah tau, dan bahkan ada yg sama sekali belum tau dan memaksa gue untuk menceritakannya dari awal. Dan pada saat itu, gue hanya menjawab seadanya, masih lengkap dengan senyuman seperti biasanya. Seperti ini,
:)
Sebuah senyuman yg jika digambarkan akan menjadi senyuman yg komplit dengan cengengesan.
Tapi jujur, gue bukan orang yg mudah cerita kepada setiap orang, apalagi curhat langsung kepada sekumpulan orang banyak, sumpah! gue gak biasa. Ya, walapun pernah curhat di grup Whatsapp dan malah menimbulkan keributan masal, itu juga cukup gue sesali, tapi 50% gue bersyukur gak memendam apa yg sedang gue rasakan sendirian. Karena pada dasarnya, memendam perasaan itu gak baik, dan curhat itu sangatkah penting bagi kelangsungan hidup bermasyarakat, eaa~. Eehehe (tampol pake botol kecap).
Gue pikir, apa yg terjadi kepada setiap orang, itu adalah hak mereka antara mau menjawab atau tidak, sama halnya dengan gue sendiri, cukup dengan memberi tau seadanya tanpa panjang lebar, tanpa menceritakan dengan lengkap apa yg telah terjadi, itu sudah cukup. Biarkan saja mereka-mereka yg sedikit tau itu berpendapat sesuai isi kepalanya masing-masing, dan biarkan sebagian cerita yg pernah gue alami itu gue simpan untuk diri sendiri, disimpan rapat-rapat sebagai arsip kenangan. Lagian kalo dihapus juga kayaknya gak mungkin.
**
O ya! kalian pernah gak, punya orang yg kalian sayang meninggal? terus setiap ada temen yg ketemu nanyain mulu atau memberi ucapan belasungkawa. Gimana perasaanya? Iya kira-kira seperti itu contoh kecilnya, bagaimana kita akan merelakan orang lain, saat masih ada yg mengingatkan kita tentangnya. Itu memang wajar-wajar aja sih, artinya masih ada orang yg peduli tentang kita, dan tinggal bagaimana kita menyikapinya.
Eh bentar, itu hanya gambaran aja tentang bagaimana perasaan seseorang saat kehilangan, kalo yg gue alami itu beda lagi, lagian orangnya masih ada kok, dan kami masih baik-baik aja, masih berkomunikasi meski tidak sesering dulu lagi. Terkadang juga masih menertawakan ketika gue sedang mencoba untuk melucu, meski gue akui sebenarnya yg gue omongin gak ada lucunya sama sekali. Seperti, "Eh itu gelas yah?" sambil menunjuk ke tong sampah.
Tulisan ini tidak bisa dilanjutkaadkadnkadbba.nfef74g7rtruiehoiDINIENawdhwiDIdhinkan.
**
Jadi, apa cuma gue aja yg sering mendapat pikiran-pikiran tidak wajar saat berkendara? Kalian gimana? Atau kalau boleh tau, ide menulis biasanya didapat saat lagi ngapain? Coba kasih tau di kolom komentar.
gak apa-apa kalo fotonya gak nyambung sama tulisan. yg penting ada motornya :(
*
A&W Harapan Indah, Bekasi
28 Agustus 2017
Sudah menghabiskan dua porsi kentang goreng.
67 Comments
Trus sekarang kamu sama siapa? :)
BalasHapusAku sik sering dapet ide pas lagi bengong. Tapi tak kunjung kupublish karena asyik nulis di buku. Males mau ngetik :(
Entahlah. Kadang saat bengong ada beberapa kenangan yg dateng gitu aja. Kemudian baper. Bahahak.
sama temen2 kak ^__^
Hapuslah, gue malah udah gak biasa nulis di buku (karena tulisannya jelek). hebat pisan!
kadang kenangan dateng gitu aja ya :)
Biasanya sih nyanyi, karena suara yang jelek bisa tersamarkan oleh bisingnya kendaraan wkwk
BalasHapusMenyanyikan lagu yang sesuai kondisi hati tentunya
kalo nyanyi sih kayaknya udah menjadi hal umum bagi pengendara ya, pas pake helm, rasanya nyanyian itu semakin merdu. Tapi pas buka helm.. rasanya nyanyian itu kayak pas baru masuk audisi indonesian idol, langsung di suruh pulang.
Hapuspadahal belom nyanyi.
"ada yg sama sekali belum tau dan memaksa gue untuk menceritakannya dari awal." --> Pas baca ini kok gue ngerasa ya.. hmm
BalasHapusGue biasanya dapet ide nulis di kamar mandi. Tp keluar kamar mandi lupa :D
itu kan emang lu Win.. hahha
Hapus((di kamar mandi))
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTrus sekarang kamu sama siapa? :) (2)
BalasHapusSamaan nih. Kaca helmnku juga nggak ada. Bukan karena dilepas tapi karena lepas sendiri. Ketiup angin pas lagi ngebut turun tanjakan berangkat kerja. Kebetulan juga kacanya emang udah agak longgar sih. HUHUUHHUHUHU.
Sama juga nih. Aku juga suka kepikiran ide nulis pas lagi di motor. Apalagi pas sambil dengerin lagu (sebenarnya bahaya banget ya tapi nggak bisa kalau nggak dengerin lagu huhuhuhu). Kalau nggak bisa ditahan banget sampe tujuan, aku biasanya suka nepi buat stop terus tulis idenya di note hape. Tapi kalau naik motornya sambil boncengan apalagi nyendok sih YA BODO AMAT DAH AKU SAMA IDE. HAHAHAHA.
Eh maaf, Dian. Malah ngomongin nyendok. :(((
keren, pas dapet ide di motor sampe berhenti dulu huat nulis di note hp.. lebih 'gila' lagi ternyata ya :')
Hapusnyendok itu kek gmna?
kok sama sih sama gue, di.
BalasHapussering banget mikirin apapun kalo lagi berkendara khususnya motor. Hahaha
*toss dulu ah
Ternyata bukan cuma gue ya.. berarti gue masih dalam kategori wajar nih. haha.
Hapus*Tos!
Komentar ini telah dihapus oleh si pengarang
BalasHapusLantaran si pengarangnya bingung mw nulis apa
Pak guru mah bebas mau nulis apa aja.. kalo bisa nukis yg bermanfaat bagi nusa dan bangsa, Pak.
Hapus*Hormat.
SAMA DONG! Keseringan kalau lagi berkendara dapat ide. Bedanya gue naik sepeda buat dapat ide itu. Karena sekarang kuliah, rasanya nggak mungkin naik sepeda. Ya, paling-paling dapat ide dari naik bus.
BalasHapuskeren nih di bus, idenya jadi "Faxe Bus"
HapusAku juga sama kalau lagi di kendaraan pikirannya kemana-mana. Apalagi kalau jalanan macet. Eh tapi aku enggak bawa kendaraan. Jadi aman enggak sampai harus kena semprit dan tilang. Paling tahu-tahu diomelin yang bawa mobil, telat baca peta, telat nyuruh belok.
BalasHapusyaahaha.. ada2 saja nama kembaranku yg satu ini.. mungkin akibat main instagramnya kebablasan jadi lupa baca peta.
HapusCIYEEEE PUNYA KEMBARAAAAAAAAAAAAAN
Hapuskalau lagi di jalan mah aku jarang buka medsos. Murni bengong! Sambil lihatin peta. Kamu kok sebagai saudara kembar nama doang enggak percaya sih.
HapusHahaha aku juga sering banget dapet ide waktu berkendara, Mbak Dian ._. Kayak misal berhenti di lampu merah, ada banyak pertanyaan-pertanyaan dan pikiran-pikiran yang kayaknya enak nih di tulis. Tapi, pas sampai rumah... Lupa semua.
BalasHapusMungkin aku memang sudah tua.
Dan untuk masalah pertanyaan-pertanyaan itu... Mungkin maksud orang peduli, hanya caranya sedikit salah ya :) Aku juga sering dapet pertanyaan 'loh, kenapa putus sih?' dan jawaban yang aku utarakan kayak 'yaaa, karena putus aja' itu nggak bisa diterima oleh mereka. Kebanyakan dari mereka meminta aku untuk menceritakannya secara jelas.
Padahal... Buat kembali bercerita semua hal yang telah lewat kan sama aja kayak mengorek luka-luka lama ya kan ya.
Pfft.
ide itu kayak jodoh, jorok dan di mana aja.
HapusKalo soal hubungan, sabar aja, itu ujian, ujian dari Allah.. sabar ya tanteu. sekarang mah banyak2 memperbaiqi diri aja, dan tetap istiqomah di jalan Allah.. Subhanallah~
baru gebetan ditikung doang, ah. semangat mbak dian, masih banyak cowok jomblo di luar sana. :)
BalasHapustiap liat foto itu, berasa captionnya: "MANA HELM AING?!"
beraaaaa.. kenapa panggilan "mbak" makin hari makin menjadi2 ya Allah..
Hapusastagfirulloh, kualat itu.
Oh, yang waktu itu di Kaepci toh. Hahaha.
BalasHapusGue biasanya pas lagi serius dan konsentrasi. Ya, semacam mengendara juga pernah. Cuma takut kecelakaan, jadi nggak gue pikirin lebih lanjut. Pas boker paling mantap. Jadi gue kalau boker bisa jadi deh tuh banyak ide tulisan. Jadi draf pertama cerpen juga bisa.
Yang ngeselin pas lagi salat. Takut nggak khusyuk tiba-tiba muncul pikiran buat nulis. :(
((pas boker)) bermanfaat sekali itu, bisa jadi contoh para pencari ide.
Hapusmungkin di wc umum lebih banyak ide untuk menulis ya yog. soalnya banyak tulisan2 di tembok wc-nya.
Anjay, kok sama banget sama yang sering gue lakuin. Hampir 80% tulisan di blog gw adalah hasil 'kepikiran' saat pake motor. Entah kenapa fokusnya malah gw sering ngomong sendiri yang kalo udah kepepet, mampir sebentar buat minum dan nyatet hasil pemikiran gw buat dibikin blog post. Ada penelitiannya gak ya...
BalasHapusTernyata sering terjadi ya. Dan gak tau udah ada penelitiannya apa belum ini.
Hapus*gugel, dulu.
Aselii.. Aku bingung mau komentar apa..
BalasHapusMungkin karena ide-ideku seketika buyyaarr setelah baca tulisan penuh imaji ini.
Wkkwkkw..
Tapi bener looh.. Naik motor-jalan perlahan-melihat sekeliling... Kalo aku siik, jadi makin berucap syukur.
Alhamdulillah.
Aku engga tinggal di jalanan yg penuh kekerasan hidup.
Haha, setinggi itu kah imajiku, kak? huhu
Hapussyukur deh kalo gak hidup di kota yg keras seperti bekasi, eh.
hahhahaa...sama mas, aku juga sering kepikiran macam-macam saat berkendara. harusnya kan kita fokus ke jalan eh aku malah kadang kepikir yang macam-macam itu lho ckckkckckkccccc
BalasHapusmungkin hampir semua orang yah selalu berpikiran banyak hal ketika berkendara, kirain gue doang. :)
HapusHuahahhaa asli nih tulisan curcol parah 😆😆
BalasHapusKukira bakalan bahas yang serius, tentang hal2 penting saat berkendara. Eh bukan.
Lanjutnya, kukira akan bahas beberapa hal yg sering dipikirkan saat berkebdara
Eh malah menyimpang. Jadilah curcol
Ya biarlah yaaa
Blog blog sendiri
Ye kan?
Aku kalau berkendara, juga sering mikirin yang aneh2. Tapi tentang apa, aku lupa
Tapi pernah juga, justru akan melukai diri sendiri. Kalo lagi kesel sama seseorang, bisa tuh, ngendarai motor, ngebut, sambil nangis. Emosi tangisan harus terluapkan. Padahal kan resikonya tinggi
Tapi semenjak kuliah, udah nggak gitu lagi. Justru nangisnya disambi dengan cuci baju. Supaya berfaedah
hehe, tertipu yah... ini judulnya terlalu clikbait. :D
Hapusnangis sambil nyuci baju, keren.
Udah 5 tahun ini jarang berkendara sendiri. Tapi dulu zaman masih naik motor, kadang nyetir aja udah otomatis belok sendiri kalau jalannya tiap hari dilalui.
BalasHapusHmmm, emang sih kadang kalau berkendara nemu sesuatu yg menarik suka kepikiran tapi lbh ke ide2 ntr mau ini mau itu gtuuu :D
nyetir belok sendiri, haha. otomatis banget tuh mba April :D
HapusSaya dalam seminggu jatoh dr motor dua kali. Keduanya pas di depan rumah dan mau masukin motor. Hahahah. Gara2 kebanyakan pikiran waktu nyetir nih. Mikir mau nulis apa.
BalasHapusseminggu 2 kali, itu kalo setahun badan udah lecet2 segimana ya. :')
HapusSama, aku juga kalau lagi berkendara pasti pikiran ke sana kemari. Jarak kantor-rumah yang jauh membuatku bisa banyak berpikir. Tapi ga sampai bikin konsentrasi buyar kok. Berlaku aman di jalan tetap perlu. Tapi jarang sih pikiran ngalor ngidul tersebut kujadikan sumber tulisan, karena random sekali. Susah bikin benang merah. Hehe. Kecuali kalau temanya dapet dan selalu kepikiran setiap hari.
BalasHapusmemang hampir dialami setiap orang yag pemikiran seperti ini.
Hapussaya sih kalo jalan jauh suka gabut akhirnya nyanyi aja apalagi kalo perjalanan jauh pasti semua hal hal yang dipikirkan selalu aneh aneh biar tidak bosan karena lamanya sampe tempat tujuan.
BalasHapushmm.. patut ditiru nih nyanyi2, siapa tau bisa jadi finalis Indonesian motor Idol
HapusYa Allah..bahaya sekali, itu.
BalasHapusKenapa tidak di lain waktu saja, saat tidak harus fokus di jalan.
Jujur, aku suka nyetrika krn bisa sambil ngayal.
Tapi kalau dipikir2, sama saja bahayanya ya. kalau kena setrika kan lumayan juga
((nyetrika)) entah kenapa bacanya malah bikin ngakak ya :v
HapusBerhubung aku gabisa nyetir motor, jadi enggak pernah kepikiran apa gitu pas di motor dari sisi si pengendara hahahaha cuman sering dicurhatin temen yang mana dia tiap ngendarain motor tuh pikiran suka mikir ke mana-mana. Dan setelah baca ini aku jadi mikir apa emang iya ya hampir semua pengendara motor begini?
BalasHapusEh,tapi aku tiap dibonceng motor juga pikiran aku ke mana-mana juga sih hahaha apa yaaa kadang kepikiran suatu ide gitu juga, tapi enggak terlalu sering.
Aku biasanya lebih dapet ide yang tiba-tiba muncul tuh pas lagi hujan wkwk biasanya kan suasananya melow tuh jadi lebih dapet aja gitu buat feel nulisnya.
Selain itu, setiap abis ngorol sama orang lain juga suka dapet ide-ide baru dan yang ini nih yang suka ditulis di note hp biar enggak buyar seketia😂
Atau pas lagi di jalan, abis ngeliat sekeliling kalo ada hal yang menarik pasti aku amati dan bisa jadi ide buat nulis juga😂
kayaknya rata2 orang yg berkendara emang pernah mengalami hal seperti ini deh. hmm.. perlu diriset kayaknya.
HapusMenurutku selain safety tools dan surat menyurat maka yang paling penting lainnya adalah perut yang kenyang karena akan membuat hati bahagia dan pikiran tetap fokus. Percayalah.... makanlah sebelum berkendara
BalasHapusAku sendiri kalau berkendara terkadang sering punya pikiran yang lebih mengarah ke delusi. Misalnya, aku bayangin misalnya pacaran sama artis Jepang idola gitu, atau aku bayangin jadi pemain NBA gitu. Wih macam-macam. Ada juga sih kepikiran soal mimpi aku yang masih dirahasiakan. Sempat terpikir untuk jadi bahan tulisan, tapi ya, pas nyampai rumah pasti bakal hilang deh itu. Biasanya, sembari naik motor, aku coba dengarkan musik juga, tapi dengan volume yang diturunkan sembari memperhatikan aspek safety riding. Soalnya, hapeku kan licin tuh di celana, takutnya ntar jatuh. Jadi, pas jatuh itu, entar ketahuan deh, lagunya ga berbunyi lagi.
BalasHapusSaya sering banget nih memikirkan banyak hal tatkala berkendara, seperti yg mbak Dian tulis dalam. Tulisan ini..
BalasHapusKebanyakan hal yg aku pikirkan selama berkendara antara lain "itu kran kamar mandi udah dimatikan belum ya?" "pintu kosan udah dikunci belum ya?" 'dia lagi dimana ya?" 'dsb..
Tapi menurut saya, seperti halnya berjalan, ketika berkendara pikiran menjadi kosong, dan hanya terfokus pada jalanan yg ada di depannya. Inilah yg menyebabkan terkadang banyak. Muncul pemikiran pemikiran liar di dalam kepala..
Konon katanya Martabak Telor diciptakan tatkala sang koki sedang berjalan di kebun lalu melihat telur angsa di balik. Rumpun bambu, dan dia sedang makan martabak manis. Jadi dia terbersit ide, kenapa gak diganti, coklat dengan telur. Lalu semuanya menjadi sejarah...
Wah, aku juga sering banget mikir banyak hal kalau lagi berkendara. Kadang tercetus ide brilian, tapi lebih banyak mikir hal-hal nirfaedah.
BalasHapusSebenarnya nggak begitu suka bilang ini, tapi yaudah aku bilang aja. Selain sama urusan mnikir pas bermotor, ada lagi yang sama. Aku juga enggn kalau disuruh curhat di hadapan banyak orang. Bukannya pelit, hanya saja nggak nyaman gitu. Lha wong ya kisah hidupku nggak seru seru amat juga buat diceritain.
Aku suka melamun kalo lagi bawa motor ._.
BalasHapusMikirin apa aja. Bisa marah2 sendiri karena jalanan macet, bisa berpikir tentang di rumah ada makanan apa ya, bisa juga tentang hal-hal random lain, yang kadang tiba2 bikin galau.
Jadi deh satu postingan. Dalam kepala.
Hati-hati jangan banyak bengong di jalan! Hihihi. Eh tapi gitu itu spontanitas sih ya, tiba-tiba kepikiran apaaa gitu, memenuhi otak kita. Gak peduli jalanan lagi rame.
BalasHapusKalo saya sih, ide nulis bisa pas apa aja. Kadang pas mandiin anak pun bisa banget kepikiran, "ntar nulis blogpostnya diawali dengan cerita aktivitas mandiin anak aja deh.. bla bla bla.." hehehe.
Wehhh horor, mikirin sesuatu sambil berkendara. Fokus mas, fokus!
BalasHapusKetemu temen tuh emang selalu menyenangkan. Ngobrolin apapun, asyik aja gitu. Naik motor dari Jakarta menuju Bekasi. Gokil sih... Pejuang sejati lah.
Kalau saya sih jam-jam Tengah Malam; kalau lagi ngak bisa tidur + kumat gilanya + suasananya benar-benar sunyi...
BalasHapus#BTW Sekarang tulisannya panjang-panjang ya? Bisa sampe satu BAB gitu :D
GUe gitu juga, Di, dulu. Tapi 'bahaya' sih, karena kadang malah fokus mikir ketimbang motorannya.
BalasHapusJadi siasatinnya gue pasang headset, teriak-teriak di jalan, nyanyi. Ganggu orang. Tapi ide-ide munculnya pas di bus, biasanya, dan jeleknya, gue ga biasa langsung nulis note :"(
beranak dalam pikiran aja itu ide-ide, depan laptop, ilang.
Astaga Mbak Diann tulisan kamu lucu banget.
BalasHapusAku termasuk tipe yg nggak mikir apapun saat bawa motor selain jalan.
Karena jatuh atau ditabarak itu mengerikan heheh..
Ini tulisannya seger banget.
Semoga segera menemukan kekasih hati biar gak pura2 kesurupan jika ditanya..
Semangatt
Ehehehe
BalasHapusAda gue nih kayaknya di gambaran cerita perihal restoran cepat saji dan grup whatsapp wkwkwk. I know what you feel, Dian. Dulu di grup itu gue curhat semua-muanya. Sampe pas gue ditinggal tanpa kabar sama orang yang cukup berperan di hidup gue. Ya gitu, jadi bulan-bulanan hahaha mungkin anak-anak yang udah lama di grup masih ingat. That's why gue gak mau terlalu banyak cerita lagi. Persoalan pribadi apalagi. Ah, udah banyak dikecewain sana-sini gegara cerita, sih.
Eh, jadi curhat.
awas nabrak mas
BalasHapuspersentasenya dikurangi, paling enggak 30 persen aja, heuheu
AING MAUNG!!!! Sumpah, gue suka ngakak sendiri kalau teringat dengan kalimat barusan XD
BalasHapusGila nggak, sih?
Kau tak sendirian, bung. Karena saya juga pernah curhat di grup whatsapp dan seringkali di tanyain dengan pertanyaan, "Si itu gimana?" pas lagi kopdar. Akhirnya keinget lagi. Sendu lagi. Sial.
Sama seperti lo, gue juga bukan tipe orang yang bisa curhat ke siapapun aja. Gue lebih suka curhat ke satu atau dua orang. Kadang juga di blog. Yha!
Soal ide nulis, gue seringkali dapet kalau lagi di jalan pulang menuju kos tapi versi jalan kaki.
Mau komen tulisannnya, tapi udah gagal fokus sama komen paling ataas..
BalasHapusJadi sebenernya siapa sih yang menghapus komentarnya?
*gapapa komen gak nyambung sama isi postingannya. Yang penting udah ada komennya
Kan bisa pakai kode macam html gitu buat bikin italic. Seolah-olah dihapus, Nur. :)
HapusBtw, Dian komentarnya banyak banget. Rajin BW nih pasti. Supaya sama-sama dapet kunjungan balik. Hahaha.
Iya yak? Gak ngapdet postingan baru tp rajin BW jd numpuk komen bgini. Trmsk komen yg diapus jg sih. wkwk. Ini blm dibalesin. Klo udh dibales mkin bnyak lg dah. Mntapp.
Hapussumpah gue ngakak banget, emang macan cisewu pernah ngomong gitu mas? aing macaaaaaaan mama cantik =))
BalasHapusAaaaaaak! Akang dian makin dewasa aja deh pemikirannya. Aaaaaaak akang dian maung!!!
BalasHapusEh? Ini komennya ga nunggu moderasi toh? Asyik, mantap lah kalau bgtuuw :D
BalasHapusGue kira gue doang yg pas lg ngendarain mtor pikirannya kemana2. Trnyata hmpir bbrpa org kyak bgini jg toh. Syukurlah, brrti saya normal. Heheh.
Abs gmn yak? Klo lg nyetir mtor sndiri kan iseng spanjang prjalanan ga ada yg diajak ngobrol jd yaa pikiran jalan2 kmna gtu dehh. Fokusnya bbrp saat doang, trs ntr kmanna2 lg. Gabisa diem bgt pikiran :( kdang klo lg nyetir mtor, lg dibonceng tp gak ngobrol tuh, pikiran gue suka kmna2, entah ke lingkungan skitar, ngayal2 yg aneh2, atau ide2 buat ngeblog jg prnah kpikiran sih..
wkwk emang sih, kadang kalo lagi dijalan suka kepikiran hal2 lain. emang bikin gak fokus sih. mending zikir aja kak, insyaAllah selamat.
BalasHapusAku juga pernah lagi nyupirin papa ke kantor pos, trus mikirin apa gitu sampe hampir nyosor tukang mie ayam. Untung gak kena. Hampir doang. Abis itu kena omel sampe pulang... -_-
BalasHapusKok sama yaa. Kalau di atas kendaraan lebih banyak dapat ilham, sering mikirin banyak hal :D
BalasHapusPosting Komentar
Terima kasih untuk waktunya, berikan komentarmu di sini.