Ada yang bilang, "semua yang terekam abadi". Entah siapa, di mana dan kapan kalimat itu pertama kali muncul lalu tiba-tiba suatu saat sampai ke telinga saya dan terus menerus menempel di kepala.

Bertahun-tahun sudah saya merekam, menulis atau membuat sesuatu hal yang saya pikir akan menjadi kenangan suatu hari nanti ketika saya merindukannya atau bahkan saat saya dirindukan seseorang. Entah yang saya lakukan ini baik atau buruk, saya tidak memikirkannya sejauh itu, saya hanya saja ingin melakukannya. Hanya ingin.


Salah satu hal yang sangat terasa begitu berartinya kalimat yang saya sebutkan di paragraf pertama adalah ketika ada seseorang yang saya kenal benar-benar pergi meninggalkan banyak hal; tidak berjuta-juta kenangan, bisa dibilang hanya sedikit, tapi sebanyak apapun sebuah kenangan, sedekat apapun sebuah pertemanan, ketika seseorang itu telah tiada meninggalkan dunia ini, satu kenangan saja sangat terasa begitu menyesakan dada.

Sekali lagi, entah ini baik atau buruk, meski tidak serajin dulu, saya selalu merekam dan menulis hal-hal yang saya kira akan seru untuk dilihat dan dibaca kembali, tapi pada akhirnya, semua hal yang saya buat untuk menjadi seru, nyatanya malah menjadi haru.


-19 April 2021, Cianjur. Tenang...